Apa OLI MESIN itu ?
Banyak di masyarakat pengguna motor salah kaprah tentang oli mesin motor. Itu di akibatkan kurang mengertinya dan kurangnya informasi yang di dapatkan masyarakat. Hal tersebut sebenarnya tugas dari produsen oli untuk memberi pemahaman tentang bagaimana oli yang baik dan yang cocok bagi mesin motor. Memang setiap merk motor mempunyai oli standar yang di rekomendasikan oleh pabrikan.
Masyarakat awam beranggapan, oli lebih kental lebih baik dari pada oli encer sampai - sampai mereka menambahkan aditif segala pada mesin motor. Padahal oli yang terlalu kental akan mengakibatkan perputaran mesin menjadi terhambat, ujung - ujungnya laju kendaraan menjadi berat dan boros bensin. Oli standar kendaraan viskositasnya 20w-50, semakin encer oli semakin baik untuk kendaraan.Karena hambatan dari kekentalan oli berkurang, efeknya konsumsi bensin semakin irit, misalnya 10w-40 atau 10w-30.
Pada mesin modern kerenggangan komponen mesin di buat lebih rapat, sehingga membutuhkan oli yang lebih encer dari oli standar. Mutu oli bukan di tentukan dari kekentalan oli tersebut akan tetapi banyak faktor .
Banyak orang mengira, kode SAE pada oli adalah mewakili mutu pelumas. Ada yang bilang oli lebih encer dengan SAE lebih rendah itu diasumsikan lebih berkualitas.
Sebaliknya, oli yang lebih kental dibilang oli jadul. Pendapat itu salah, karena kode SAE merupakan penunjukkÂan tingkat kekentalannya.
SAE adalah singkatan Society of Automotive Engineers. LemÂbaga ini membuat standardisasi kekentalan pelumas untuk memberi panduan ketepatan penggunaan oli tertentu untuk jenis mesin tertentu.
Karena SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik atau sebaliknya. Angka SAE lebih tinggi (oli lebih kental) tidak juga menandakan oli lebih buruk. Makna sesungguhnya kode SAE adalah pada kemampuan oli itu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.
Misalnya SAE 20W-50. Arti kode ini menandakan oli memiliki kemampuan (telah lulus uji) distarter pada suhu (minus) -10 C sampai suhu -20 C. Dan oli itu memiliki minimum kekentalan 50 hingga suhu 150 derajat celcius (HTHS). Sedangkan untuk SAE 10W-40 misalnya, telah lulus uji sampai -30 (minus 30 derajat).
Oli encer menjadi wajib bagi mesin kendaraan BMW masa kini yang telah menggunakan balok mesin dari bahan full aluminium. Mesin itu mengusung teknologi Double VANOS (dalam bahasa Jerman Variable Nockenwellensteuerung atau double over-head camshaft).
Sudah pasti diperlukan pelumas lebih encer dengan kekentalan bervariasi. Selain itu banyak lubang-lubang kecil yang harus dilumasi. Hanya oli encer yang bisa menjawab tuntutan itu. Bila memaksa menggunakan oli kental, sistem pelumasan pasti akan gagal.
Sebaliknya mesin mobil lama. Mesin itu justru disaÂrankan menggunakan oli yang lebih kental yang ditunjukkan dengan angka SAE makin besar (SAE 15W-40 atau 20W-50). Karena sifat mesin lama, biasanya celah (gap) antar-komponen di dalam mesin relatif besar.
Dari pembicaraan di atas, jelas bahwa tingkat kekentalan lebih ditujukan pada peruntukan dan tidak berhubungan dengan kualitas. Lalu, apa patokan kualitas sebuah oli? Dalam standar American Petroleum Industry atau API Service, untuk mesin bensin, umumnya menggunakan kode SA, SB, SF, SG, SJ, dan seterusnya.
Banyak di masyarakat pengguna motor salah kaprah tentang oli mesin motor. Itu di akibatkan kurang mengertinya dan kurangnya informasi yang di dapatkan masyarakat. Hal tersebut sebenarnya tugas dari produsen oli untuk memberi pemahaman tentang bagaimana oli yang baik dan yang cocok bagi mesin motor. Memang setiap merk motor mempunyai oli standar yang di rekomendasikan oleh pabrikan.
Masyarakat awam beranggapan, oli lebih kental lebih baik dari pada oli encer sampai - sampai mereka menambahkan aditif segala pada mesin motor. Padahal oli yang terlalu kental akan mengakibatkan perputaran mesin menjadi terhambat, ujung - ujungnya laju kendaraan menjadi berat dan boros bensin. Oli standar kendaraan viskositasnya 20w-50, semakin encer oli semakin baik untuk kendaraan.Karena hambatan dari kekentalan oli berkurang, efeknya konsumsi bensin semakin irit, misalnya 10w-40 atau 10w-30.
Pada mesin modern kerenggangan komponen mesin di buat lebih rapat, sehingga membutuhkan oli yang lebih encer dari oli standar. Mutu oli bukan di tentukan dari kekentalan oli tersebut akan tetapi banyak faktor .
Banyak orang mengira, kode SAE pada oli adalah mewakili mutu pelumas. Ada yang bilang oli lebih encer dengan SAE lebih rendah itu diasumsikan lebih berkualitas.
Sebaliknya, oli yang lebih kental dibilang oli jadul. Pendapat itu salah, karena kode SAE merupakan penunjukkÂan tingkat kekentalannya.
SAE adalah singkatan Society of Automotive Engineers. LemÂbaga ini membuat standardisasi kekentalan pelumas untuk memberi panduan ketepatan penggunaan oli tertentu untuk jenis mesin tertentu.
Karena SAE rendah (encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik atau sebaliknya. Angka SAE lebih tinggi (oli lebih kental) tidak juga menandakan oli lebih buruk. Makna sesungguhnya kode SAE adalah pada kemampuan oli itu beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi.
Misalnya SAE 20W-50. Arti kode ini menandakan oli memiliki kemampuan (telah lulus uji) distarter pada suhu (minus) -10 C sampai suhu -20 C. Dan oli itu memiliki minimum kekentalan 50 hingga suhu 150 derajat celcius (HTHS). Sedangkan untuk SAE 10W-40 misalnya, telah lulus uji sampai -30 (minus 30 derajat).
Oli encer menjadi wajib bagi mesin kendaraan BMW masa kini yang telah menggunakan balok mesin dari bahan full aluminium. Mesin itu mengusung teknologi Double VANOS (dalam bahasa Jerman Variable Nockenwellensteuerung atau double over-head camshaft).
Sudah pasti diperlukan pelumas lebih encer dengan kekentalan bervariasi. Selain itu banyak lubang-lubang kecil yang harus dilumasi. Hanya oli encer yang bisa menjawab tuntutan itu. Bila memaksa menggunakan oli kental, sistem pelumasan pasti akan gagal.
Sebaliknya mesin mobil lama. Mesin itu justru disaÂrankan menggunakan oli yang lebih kental yang ditunjukkan dengan angka SAE makin besar (SAE 15W-40 atau 20W-50). Karena sifat mesin lama, biasanya celah (gap) antar-komponen di dalam mesin relatif besar.
Dari pembicaraan di atas, jelas bahwa tingkat kekentalan lebih ditujukan pada peruntukan dan tidak berhubungan dengan kualitas. Lalu, apa patokan kualitas sebuah oli? Dalam standar American Petroleum Industry atau API Service, untuk mesin bensin, umumnya menggunakan kode SA, SB, SF, SG, SJ, dan seterusnya.
Demikian Bengkel Informasi Buat Bikers Newbie Mengenai, Apa OLI MESIN itu ? . Silahkan Kunjungi Artikel Selanjutnya Tentang Cara Mengganti Oli Mesin Buat Bikers NEWBIE, Semoga Bermanfaat ...
Kunjungi terus Website BengkelUhuy.Com Agar Anda Menjadi "UHUY" Khususnya Di Dunia Otomotif !!
Kunjungi terus Website BengkelUhuy.Com Agar Anda Menjadi "UHUY" Khususnya Di Dunia Otomotif !!